MAMASA,iNewsPolman.id- Porepandang dan istrinya Sabriani menjadi korban pembunuhan orang tak dikenal pada Minggu (7/8/2022). Kini, potret kehidupan mendiang suami istri itu dijadikan sebagai simbol toleransi oleh warga Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa.
Almarhum Porepadang adalah seorang Nasrani sedang istrinya Sabriani seorang Muslim.
Keduanya menjalani kehidupan dengan saling menghargai dan penuh cinta hingga akhirnya terbunuh dalam sebuah peristiwa sadis pada Minggu 7 Agustus 2022.
Kematiannya membawa duka mendalam bagi semua keluarga besar khususnya yang ada di Kelurahan Aralle.
Sejak Passutri ini meninggal dunia, semua keluarga baik nastrani maupun muslim ikut bersama saling membagi duka dan saling menopang.
Hari ini, menjelang peringatan 30 hari kematian Porepadang bersama istrinya, keluarga melakukan D'oa bersama. Doa dilakukan dalam agama Islam di rumah Almarum di Lingkungan Leune, Kelurahan Aralle, Kabuoaten Mamasa.
Kegiatan Doa bersama ini dilakukan sehari menjelang kegiatan peringatan 30 hari pembunuhan sadis Alm. Porepadang dan istrinya.
Hadir dalam doa bersama ini sejumlah keluarga di wilayah kelurahan Aralle dan Desa Aralle Utara.
Kehadiran keluarga dalam menggelar Doa bersama di kediaman Almarhum merupakan wujud kepedulian atas peristiwa tragis pembunuhan porepadang dan istrinya.
Pihak keluarga juga mendoakan para pihak yang sedang bekerja mengusut kasus ini agar berhasil dalam mengungkap pelaku pembunuhan.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait