MAMASA, iNewsPolman.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Mamasa (BEM PM STT Mamasa) sukses menggelar Dialog Kebudayaan bertema “Dari Mamasa untuk Nusantara” pada Rabu sore, 30 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula STT Mamasa, Desa Buntu Buda, Kecamatan Mamasa, Sulawesi Barat.
Dialog budaya tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan TNI-Polri, tokoh adat, organisasi kepemudaan (OKP), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta masyarakat Mamasa.
Mengusung semangat pelestarian nilai-nilai lokal, dialog ini bertujuan menggali dan memperkuat peran kearifan lokal dalam menjaga kebhinekaan dan memperkokoh persatuan bangsa Indonesia. Para narasumber dari kalangan TNI, Polri, tokoh adat, dan FKUB Mamasa hadir untuk membagikan pandangan mengenai kontribusi budaya Mamasa dalam membentuk karakter bangsa yang inklusif, toleran, dan beradab.
Dalam forum tersebut, lahir empat poin deklarasi bersama sebagai komitmen peserta dialog, yaitu:
1. Menjaga dan merawat toleransi antar umat beragama.
2. Menghidupkan nilai-nilai kearifan lokal sebagai perekat kebhinekaan.
3. Menolak kekerasan dan ujaran kebencian atas nama agama dan identitas.
4. Bersama menjaga Indonesia yang rukun, setara, dan bersatu.
Ketua BEM PM STT Mamasa, Hendra Riswanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya menciptakan ruang dialog budaya sebagai sarana memperkuat nilai-nilai luhur Mamasa dalam konteks kebangsaan.
“Dari tanah Mamasa, kita ingin mengirim pesan ke seluruh Nusantara bahwa kekuatan bangsa ini terletak pada keberagaman yang dihargai dan dirawat bersama,” ujarnya.
Hendra juga menambahkan, dialog ini menjadi momen refleksi lintas generasi untuk memastikan bahwa warisan nilai-nilai lokal tetap hidup dan selaras dengan semangat persatuan Indonesia.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait