Merinding Cerita Sopir Ambulans Bawa Jasad Brigadir J : Dada Yosua Bolong, Dilarang ke Kamar Jenazah
2. Kaget Lihat Brigadir J Berlumuran Darah
Setibanya di depan rumah Ferdy Sambo tepatnya di Duren Tiga, Ahmad mengaku kaget lantaran kondisinya ramai dan banyak kamera pula hingga akhirnya diminta menunggu di luar terlebih dulu.
Begitu dipersilakan masuk, Ahmad makin melongo kaget, saat menemukan jenazah Brigadir J sudah berlumuran darah di dekat tangga.
Ketika itu, Ahmad mengira hanya akan evakuasi orang sakit, namun ternyata malah harus mengevakuasi jenazah dengan darah yang masih berceceran darah segar.
"(Lalu ada yang bilang) 'mas minta tolong evakuasi'. Saya bilang 'yang sakit mana pak?', katanya ikutin saja. Saya ikuti police line, lalu saya kaget di samping tangga ternyata ada jenazah," ujarnya.
"Jasad itu sudah ada di dalam kantong jenazah atau masih tergeletak?," tanya hakim ketua sidang.
"Belum, masih tergeletak berlumuran darah Yang Mulia," jawab Ahmad.
3. Sempat Cek Nadi Brigadir J
Untuk meyakinkan kalau Brigadir J sudah meninggal dunia, Ahmad sang sopir ambulans pun diminta untuk mengecek nadi Yosua. Sambil mengenakan sarung tangan karet, Ahmad memastikan sosok tubuh yang tergeletak di bawah tangga itu sudah tak bernyawa.
"Saya cek nadinya, sudah tidak ada nadinya, Yang Mulia. (Memegang nadi jenazah Brigadir J sebelah) Kiri. Iya Yang Mulia (lewatin ceceran darah)," jawab Ahmad.
Namun rupanya polisi tak percaya ucapan Ahmad, sehingga dia pun mengecek ulang nadi Brigadir J. Setelah dipastikan tewas, polisi pun meminta sang sopir ambulans untuk memasukkan jenazah Brigadir J ke kantong jenazah,
Menurut Ahmad, saat itu, kondisi jenazah Yosua masih mengenakan pakaian lengkap, namun wajahnya seolah sengaja ditutupi pakai masker.
"Wajahnya ditutupi masker warna hitam, Yang Mulia," ungkap Ahmad.
Lanjut Ahmad, dirinya pun tidak diberitahu soal identitas jenazah yang akan dibawanya ke rumah sakit.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait