MAMUJU - Polemik antara perusahaan tambang batu bara PT. Bonehau Prima Coal dengan masyarakat lokal hingga kini belum tuntas. Bahkan warga lokal nyaris bentrok dengan puluhan karyawan PT BPC yang hendak menerobos palang warga, pada Senin (22/4/2024).
Menurut keterangan warga, peristiwa itu bermula saat sejumlah sopir truk karyawan PT BPC yang beroperasi di Desa Tamalea, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, tiba-tiba memaksa melakukan pengangkutan (hauling coal).
"Tiba-tiba ada sekitar lebih 10 mobil yang memaksa melakukan pemuatan batubara, padahal belum ada kesepakatan pasca disegel," kata Yoga, saat di konfirmasi, Selasa (23/4/2024).
Akibat peristiwa, warga lokal dan karyawan PT BPC sempat bersitegang dan nyaris bentrok.
Sebelumnya, warga Tamalea menyegel akses tambang akibat resah dengan aktivitas mobil pengangkut yang menggunakan akses jalan umum.
Warga meminta pihak tambang tidak melakukan aktivitas sebelum pimpinan PT BPC menemui warga dan melakukan MoU terkait penggunaan jalan.
Warga merasa terganggu oleh 52 truk yang melakukan hauling coal, lalu lalang di jalan yang menjadi akses utama warga.
Setelah pemalangan itu, PT BPC menghentikan sementara hauling coal. Masyarakat Tamalea mengaku dijanji oleh Direktur PT. BPC, namun hingga saat ini, pihak perusahaan belum menepati janjinya.
Akibatnya warga menuding pihak perusahaan tambang melakukan provokasi pada karyawan hingga nyaris terjadi konflik horizontal.
"Perusahaan mencoba memprovokasi karyawan-karyawan yang merupakan penduduk lokal, sehingga nyaris terjadi konflik antar masyarakat," ungkap Prayoga.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan. Saat dihubungi, Manager PT. Bonehau Prima Coalhanya menjawab singkat atas peristiwa tersebut.
"Iya," jawab pihak BPC saat dikonfirmasi perihal kejadian itu.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait