MAMASA,iNewsPolman.id- Sudah 53 hari tragedi pembunuhan yang menimpah Kepala SMAN 2 Buntu Malangka, Porepadang, S.Sos dan Istrinya. Pihak keluarga korban masih diliputi rasa duka cita mendalam atas peristiwa tersebut.
Betapa tidak, hampir dua bulan berlalu kasus pembunuhan pasutri ini belum dapat terungkap dan masih menjadi misteri.
Di temui di Rumah Persemayaman Almarhum Porepadang di Dusun Ponding, Desa Aralle Utara, adik kandung korban Bapak Atuwo,menyampaikan ke gundahan hatinya atas kinerja pihak kepolisian yang dinilainya tidak profesional dalam mengungkap kasus pembunuhan Almarhum Porepadang dan istrinya.
"Rekaman CCTV yang ada di sekitar rumah korban sepertinya tidak diolah oleh Polisi,katanya, padahal dalam rekaman tersebut jelas sekali sekitar rumah korban ada dua mobil dan satu motor start pada pukul 02.15 mengarah ke jalan poros Mambi.
Tak hanya itu saja, kamar Marvel di TKP juga tidak pernah diolah sejak awal padahal pintu kamar tersebut kelihatan ada bekas cungkilan. Hal inilah yang menurut kami keluarga, Polisi tidak bekerja Profesional," terang Atuwo.
Pihak keluarga korban juga merasa kecewa atas pernyataan pihak kepolisian yang menilai keluarga tidak kooperatif dalam memberikan keterangan ke Penyidik."Kami juga tidak paham apa maksud penyidik polisi yang menyatakan kalau pihak keluarga sangat minim memberi keterangan.
Padahal setiap panggilan dari pihak kepolisian selalu kami hadiri dan memberikan keterangan yang kami tahu dari keadaan korban,namun justru sebaliknya sejumlah keterangan yang kami berikan sepertinya diabaikan saja," demikian di sampaikan Atuwo menutup pembicaraan pada tim iNewsPolman.id.
Keluarga korban berharap kasus pembunuhan sadis ini bisa terungkap secepatnya,meski telah memasuki hari ke 53 kasus ini belum terungkap, namun keluarga mengaku tetap mempercayakan kerja profesional kepolisian bisa mengungkap kasus ini.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait