Bukan Sekadar Seremoni: Polman Suarakan Kembali Jiwa Pancasila

Pemerintah juga menyoroti pentingnya pemerataan dalam pembangunan ekonomi. UMKM, ekonomi kerakyatan, dan koperasi menjadi pilar utama agar tak ada yang tertinggal dalam arus kemajuan. Sementara itu, di dunia digital yang semakin luas, etika dan toleransi tetap harus ditegakkan. “Dunia maya bukanlah ruang bebas nilai. Mari kita lawan hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan literasi digital dan semangat gotong-royong,” seruan itu menggema.
BPIP, sebagai lembaga yang mengemban amanah menjaga ideologi negara, terus bergerak dengan berbagai program strategis: pelatihan ASN, penguatan kurikulum, hingga kolaborasi lintas sektor. Semua upaya itu bermuara pada satu tujuan: menjadikan Pancasila sebagai nilai yang dihidupi, bukan sekadar dihafalkan.
Namun, tugas besar ini tidak bisa diemban satu lembaga saja. “Memperkuat Pancasila adalah tanggung jawab bersama—dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga rakyat, dari tokoh agama hingga para pemuda,” tegas Bupati Polman.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini bukan hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi momen refleksi dan peneguhan kembali jati diri bangsa. “Kita ingin Indonesia maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Kita ingin Indonesia dihormati bukan karena kekuatan ekonominya semata, tetapi karena keluhuran budi dan kebijaksanaan rakyatnya.”
Dirgahayu Pancasila! Jayalah Indonesiaku.
Editor : Huzair.zainal