POLEWALI MANDAR, iNewspolman.id – Seorang warga Desa Pulliwa, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, bernama Koni alias Pua Kama (59) ditemukan meninggal dunia di area perkebunan durian pada Selasa malam, (9/12), dengan dugaan kuat mengakhiri hidupnya sendiri.
Korban yang berprofesi sebagai petani ini ditemukan tak bernyawa setelah sempat berpamitan kepada keluarga untuk pergi ke kebun sejak siang hari.
Informasi awal mengenai penemuan mayat tersebut diterima Polsek Wonomulyo sekitar pukul 19.30 Wita.
Setelah laporan masuk, tim gabungan Piket Polsek Wonomulyo dan Piket Fungsi Polres Polman segera bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan serta penanganan awal.
Pamapta Polsek Wonomulyo, IPDA Kamaruddin, menjelaskan bahwa korban berpamitan kepada istrinya, Halisa (55), sekitar pukul 11.30 Wita untuk pergi ke kebun.
Namun hingga sore hari korban tak kunjung kembali, sehingga istrinya memutuskan menyusul ke lokasi.
“Saat tiba di kebun sekitar pukul 18.00 Wita, saksi menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung dan tidak bernyawa,” ujar IPDA Kamaruddin.
Mendapati kondisi tersebut, Halisa langsung meminta bantuan kepada kerabatnya, Muslimin (30). Warga yang datang kemudian menurunkan jasad korban dan membawa pulang ke rumah duka menggunakan tandu sederhana.
Pemeriksaan medis luar oleh tim kesehatan Puskesmas Bulo memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, kecuali bekas jeratan pada bagian leher.
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan telah menandatangani surat pernyataan penolakan pemeriksaan lanjutan secara resmi.
Dari keterangan pihak keluarga, korban diketahui beberapa tahun terakhir mengalami gangguan kesehatan akibat insiden tertimpa buah kelapa yang menyebabkan dirinya sesekali hilang kesadaran.
Meski begitu, motif pasti di balik dugaan tindakan bunuh diri tersebut hingga kini belum dapat dipastikan.
Jenazah rencananya akan dimakamkan esok hari sesuai tata cara pemakaman Islam di pemakaman keluarga Desa Pulliwa.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya pemantauan kondisi kesehatan fisik dan mental anggota keluarga, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat trauma atau gangguan kesehatan berkepanjangan.
Dukungan, perhatian, dan komunikasi menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam mencegah tindakan serupa di kemudian hari.
Redaksi menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum Koni alias Pua Kama.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan, serta keikhlasan dalam menghadapi musibah ini.
Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi-Nya, dan peristiwa ini dapat menjadi pelajaran serta pengingat bagi kita semua untuk saling menjaga, memperhatikan, dan menguatkan satu sama lain dalam setiap situasi kehidupan.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait
