Pria Ngamuk Bawa Parang Bukan Soal Administrasi, Begini Penjelasan Pihak RSUD Hajjah Andi Depu

Tim iNewsPolman.id
Tanggapan Pihak RSUD Hajja Andi Depu Terkait Pria Mengamuk Usai Istri sesar Hingga Depresi.

POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id  - Menanggapi beredarnya informasi yang simpang siur di sejumlah sosial  media, Pihak RSUD Hajjah Andi Depu, melalui Kepala ruangan Sakura perawatan bersalin memberikan keterangan  terkait  peristiwa  seorang pria  diduga depresi  mengamuk di rumah sakit yang merupakan suami dari pasien bersalin. 

Kejadian pria mengamuk membawa parang di area rumah sakit yang terjadi pada  Kamis (13/10/22) lalu membuat heboh dan  menjadi viral  di kalangan masyarakat dan sejumlah platform sosial media.

Purniawati Kepala ruangan Sakura  perawatan bersalin tempat istri pria itu dirawat menuturkan selama pasangan suami istri ini berada di rumah sakit tidak memperlihatkan gelagat aneh namun seperti halnya pasangan pada umumnya normal-normal saja,";kata Purniawati.

Ia menambahkan Ibu Yuliana istri dari pria yang ngamuk tersebut, masuk  ke rumah sakit karena bersalin dengan menggunakan  jaminan jampersal.

"Dia masuk pada hari Sabtu sore namun Yuliana harus di operasi sesar tepat pada hari Minggu" ucapnya.    

Terkait administrasi, Purniawati mengatakan  sebenarnya berkasnya yuliana ada yang belum lengkap. namun kami tidak mempesoalkan masalah itu. 

Menurutnya, bahwa selama Ibu Yuliana dirawat di rumah sakit Hajjah Andi Depu kami tidak pernah melibatkan suaminya dalam mengurus kekurangan kelengkapan administrasi, semua diurus  petugas rumah sakit."ucapnya". 

"Pada dasarnya saat ini pihak RSUD Hajjah Andi Depu mempermudah segala bentuk adminsitrasi pasien baik rawat jalan maupun awat inap," kata Purniawati.

Lanjut, ia menceritakan bahkan pas hari terakhir dirumah sakit,  saat itu suami Yuliana datang  sekitar jam 10-an, tepat dokter ada dan  telah  mengizinkan Yuliana pulang namun waktu  di tanya berkasnya mana ternyata di hilangkan suami Yuliana". 
 
"Kita minta berkas yang asli eh malah dikasi hilang berkas SKTM yang aslinya, karena untuk mengklaim e-kohort harus di copy dan dikirim Dokumen asli SKTM". 
.
Dia cecerkajn  dokumen aslinya  namun  kita kembali  inisiatif membantu dengan menghubungi kepala desa bersangkutan  dan menjelaskan bahwa SKTM pasien Yuliana hilang, Kita  minta dibuatkan SKTM asli dan agar file Pdfnya dikirim melalui via email," Kata Purniawati saat di temui diruang humas RSUD Hajjah Andi Depu, Sabtu (15/20/22)

Menurutnya Proses administrasi terhadap pasien Yuliana tidak ada kendala , bahkan kita uruskan berkasnya yang di hilangkan oleh suaminya.

Purniawati menegaskan jika tidak benar apabila ada informasi bahwa sebab akibat pria yang ngamuk di RSUD Hajjah Andi Depu karena persoalan admistrasi yang  ribet di rumah sakit. 
 
Dari keterangan Purniawati yang juga diketahui selaku wakil ketua IBI Polewali Mandar,   ibu Yuliana memiliki tiga orang anak dan dia berada di rumah sakit selama empat hari. 

selain diduga depresi karena cuaca yang cukup panas di.Polewali Mandar menurut pengakuan langsung dari Bapak ini kepada bidan pasca mengamuk, bahwa perasaan dia pada saat itu lagi marah dengan seseorang sesamanya warga mamasa di rumah tunggu.

terus bidan  tanya kenapa ki kerumah sakit dia bilang mau k kejar itu orang, karena setahunya orang yang dia maksud juga berobat dirumah sakit."terangnya". 

Selain itu, ia menyampaikan bahwa Yuliana  bersama suami dan ketiga anaknya telah kembali ke Mamasa di jemput mobil.dari Pemerintah Kabupaten Mamasa.

Editor : Huzair.zainal

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network