MAMUJU, iNewsPolman.id - Ratusan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) se Sulbar melakukan unjuk rasa di depan rumah jabatan Gubernur. Aksi ini diwarnai keributan dan berlangsung ricuh.
Aksi yang dilakukan HMI Sulbar ini pada Jumat pagi (07/10/2022),dimana massa berunjuk rasa lantaran kecewa dengan kinerja Pj Gubernur Sulawesi Barat, Akhmal Malik yang tidak ada kemajuan hingga hari ini , bahkan kebijakannya kadang bertentangan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Dalam video amatir terlihat massa bahkan berusaha merengsek masuk kedalam rumah jabatan gubernur hingga diwarnai keributan dengan petugas satpol PP yang berjaga.
Aksi dilalukan sebagai bentuk protes pada PJ Gubernur Akhmal Malik yang dinilai terlalu banyak menghamburkan anggaran hingga melukai hati masyarakat Sulawesi barat yang saat ini masih dalam pemulihan pasca gempa 6,3 sr dan 5,3 sr beberapa waktu lalu.
Tuntutan massa dalam selebaran yang dibagikan dimana meminta agar pemerintah mengevaluasi dan juga mencopot Pj gubernur Sulawesi barat Akhmal Malik, tak hanya itu saja, massa juga mempertanyakan pembukaan lahan yang diwajibkan pada OPD tertentu membuka lahan 5 hektar dan membuat tapal batas meski hal itu tidak urgent.
Massa juga mempertanyakan kegagalan dalam mengelola DAK pada dinas Perikanan dan kelautan hingga dana sebesar 9 milyar harus dikembalikan pada kas Negara,termasuk kegiatan sandeq race tanpa kajian yang jelas hingga menghabiskan angaran.
Berikut 12 point' tuntutan massa aksi
1.*Data peresisi
2.*pengembalian anggaran 9 M DIS KP
3.*DAK*
4.*Percepatan Rt/Rw Sulbar*
5.*Menagih janji menghadirkan mentaha sulbar*
6.*Dana PEN*
7.*Evaluasi dan audit kinerja OPD*
8.*Stunting angka putus sekolah dan menekan angka kemiskinan sulbar*
9.*Selesaikan masalah sampah di sulbar*
10.*Menekan Inflasi*
11.*Rasionalisasi dan realokasi RAPBD Sulbar 2023 KPD aspek yang prioritas*
12.*pangkas pokir DPRD dan pastikan tepat sasaran*
Rencanahnya massa akan kembali melalukan aksi unjuk rasa dengan kekuatan yang lebih besar jika tuntutan mereka tak dipenuhi.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait
