Puasa Ramadhan dan Pentingnya Persatuan

POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id --Puasa Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga membangun kebersamaan dan persatuan. Imam Ali bin Abi Thalib menekankan bahwa persatuan adalah kekuatan yang menjaga umat dari perpecahan.
Persatuan adalah Kunci Kekuatan
Imam Ali berkata:
"Tetaplah bersama jamaah, karena tangan Allah bersama mereka. Janganlah kalian berpecah-belah, karena orang yang sendirian akan dimangsa seperti domba yang terpisah dari kawanannya." (Nahjul Balaghah, Hikmah 127)
Puasa mengajarkan kita untuk hidup rukun, saling berbagi, dan menghargai perbedaan, baik dalam agama, suku, maupun etnis.
Menghindari Perpecahan
Imam Ali mengingatkan:
"Perpecahan adalah sumber kelemahan. Bersatulah, karena persatuan mendatangkan kekuatan, sementara perpecahan hanya membawa kehancuran." (Ghurar al-Hikam)
Saat Ramadhan, kita diajarkan untuk menekan ego, mengutamakan kebersamaan, dan menjaga harmoni dalam kehidupan sosial.
Persatuan di Atas Segalanya
Beliau juga berkata:
"Manusia itu ada dua jenis: saudaramu dalam iman atau setaramu dalam kemanusiaan." (Nahjul Balaghah, Surat 53)
Pesan ini menegaskan bahwa meski berbeda keyakinan dan latar belakang, kita tetap satu dalam kemanusiaan.
Kesimpulan
Puasa Ramadhan adalah momentum mempererat persaudaraan, bukan memperbesar perbedaan. Mari jadikan bulan suci ini sebagai ajang memperkokoh persatuan, saling menghormati, dan menjaga keharmonisan.
Penulis : Supriadi
Editor : Huzair.zainal