POLEWALI MANDAR , iNewsPolman.id -Juru Bicara Bebas-Siti, Rusman Nuryaman menyebut pengaduan kepada Bawaslu kabupaten Polewali Mandar (Polman) atas persoalan Cue Card (kertas poin penting) pasangan kandidat Bebas-Siti dilakukan oleh orang-orang yang panik. Rusman bahkan menuding pengaduan tersebut dibuat oleh kandidat yang dinilai kalah dalam debat pilkada yang berlangsung 6 November kemarin.
“Persoalan tidak substansial seperti Cue Card kok diadukan. Memangnya aturan KPU melarang penggunaan Cue Card? Pengaduan kok tidak substansial. Kelihatan paniknya yah,” ujar Rusman dalam keterangan kepada awak media, Jum’at (15/11) malam.
Rusman pun meminta Bawaslu untuk tidak terlalu menanggapi pengaduan tersebut. Pasalnya masih lebih banyak pengaduan kasus yang lebih substantif yang semestinya menjadi perhatian Bawaslu Polman. Misalnya, ungkap dia, pengaduan atas dugaan politisasi beasiswa KIP atau dugaan politik uang (money politics) yang kerap disampaikan oleh tim sukses atau tim pemenangan sejumlah kandidat di masyarakat.
“Mestinya Bawaslu Polman bisa menanggapi pengaduan kasus yang lebih substantif seperti dugaan beasiswa politisasi KIP atau dugaan money politics yang mulai santer bakal berlangsung di masyarakat. Pengaduan dua kasus itu jauh lebih substansial ketimbang pengaduan cue card,” ucap dia.
Rusman menghimbau masyarakat dan pendukung Bebas-Siti untuk terus menjaga suasana kondusif menjelang pelaksanaan Pilkada. Pasalnya, menurut dia, menjelang hari pencoblosan semakin banyak manuver pihak-pihak yang tidak siap kalah untuk menganggu konsentrasi pasangan Bebas-Siti sebagai kandidat yang paling diunggulkan memenangkan Pilkada Polman.
Editor : Huzair.zainal