POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Polewali Mandar, bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene, menggelar pelatihan pembuatan jaring Gillnet Monofilamen yang menyasar nelayan pesisir.
Inisiatif yang dilaksanakan pada 24-25 Oktober 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan nelayan dalam membuat alat tangkap sendiri, sehingga mampu menekan biaya operasional dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini diselenggarakan di Desa Nepo dan Desa Lagiagi, Kecamatan Wonomulyo dan Campalagian.
Puluhan nelayan pesisir dengan antusias mengikuti pelatihan yang menghadirkan praktisi dan akademisi perikanan Muhammad Bakri, S.Kel., M.Pi., dari STAIN Majene sebagai pemateri utama.
Bakri memberikan panduan teknis pembuatan dan perakitan jaring Gillnet Monofilamen yang lebih efisien, diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan.
Kepala DKP Kabupaten Polewali Mandar, H. Ahmad Kilang, S.Pd., M.MA., membuka acara tersebut dengan menekankan pentingnya keterampilan nelayan dalam merakit peralatan tangkap secara mandiri.
Ahmad Kilang menyampaikan bahwa keterampilan baru ini diharapkan mampu menekan ketergantungan nelayan pada alat pabrikan.
Poto bersama Pemateri dan Masyrakat Nelayan yang menjadi Peserta Pelatihan Pembutan Jaring Gillnet
“Kami berharap dengan pelatihan ini, para nelayan bisa mandiri dan tak lagi terlalu bergantung pada peralatan dari luar. Dengan peralatan yang bisa mereka rakit sendiri, biaya operasional dapat ditekan, dan kesejahteraan mereka juga akan meningkat,” ujar Ahmad Kilang dalam sambutannya.
Kegiatan pelatihan ini dipimpin oleh Arifuddin Muswel, Kepala Bidang Tangkap dan Pesisir DKP Polman, yang turut memberikan penekanan pada pentingnya keberlanjutan dan keharmonisan hubungan antara masyarakat nelayan dan lingkungan sekitar.
“Bantuan peralatan yang diberikan oleh pemerintah selama ini diharapkan dimanfaatkan dengan bijaksana dan dirawat dengan baik, sehingga bisa menjadi solusi jangka panjang bagi ekonomi nelayan,” ungkap Arifuddin.
Selain itu, materi tambahan disampaikan oleh dua penyuluh perikanan DKP, Muhammad Sata, S.Pi., yang memperkenalkan Kartu KUSUKA sebagai pengganti Kartu Nelayan, serta Haeruddin, S.Pi., yang mengupas pentingnya berkelompok dalam upaya pengembangan ekonomi nelayan.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk membuka wawasan baru dalam bidang ekonomi bagi para nelayan, selain penguasaan teknik pembuatan alat tangkap.
Muhammad Sata Saat Memberikan Materi Terkait Kartu Kusuka
Dengan keterampilan merakit alat sendiri, nelayan diharapkan lebih mandiri dan tidak bergantung pada peralatan komersial, yang sering kali memberatkan secara finansial.
Arifuddin menyampaikan bahwa selain dapat menghemat biaya operasional, keterampilan baru ini juga dapat meningkatkan taraf hidup dan potensi ekonomi nelayan.
“Program seperti ini sangat berarti bagi kami dan kami berharap bisa berkelanjutan. Hal ini membuka peluang baru bagi nelayan untuk mandiri dan meningkatkan taraf hidup mereka,” kata seorang peserta pelatihan dengan antusias.
Antusiasme peserta memberikan motivasi lebih bagi DKP Polman untuk terus menjalankan program serupa secara rutin.
DKP Polman berharap, dengan adanya sinergi yang terbangun dengan perguruan tinggi seperti STAIN Majene, pemberdayaan masyarakat nelayan bisa lebih terarah dan sejalan dengan visi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Pemberdayaan nelayan melalui pelatihan seperti ini menjadi salah satu langkah konkret DKP Polman dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama di Kabupaten Polewali Mandar yang kaya akan potensi perikanan.
Editor : Huzair.zainal