Pemuda Mamasa Pelatihan Menjaga Hutan Adat

MAMASA, iNews.id - Gerakan memanggil pemuda adat terlibat untuk melindungi dan mengelola wilayah adatnya terus dilakukan. Pemuda berperan penting menjaga eksistensi masyarakat adat di tengah ancaman perampasan ruang hidup atas berbagai kepentingan.

Di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Pitu Ulunna Salu, Kondosapata' Wai Sapalelean menggelar pelatihan penjaga dan pemantau hutan adat bagi pemuda adat.

Pelatihan ini dilakukan selama  dua hari, 17-18 Mei 2024 di Lantang Lisu, Desa Balla Satanetetan, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa. 

Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberi pemahaman kepada pemuda tentang pentingnya menjaga hutan adat, terlebih setelah terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
No. 35/PUU-X/2012, yang menegaskan bahwa Hutan Adat adalah hutan yang berada di wilayah adat, dan bukan lagi Hutan Negara.

Hal itu membuat Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) secara organisasi terus melakukan advokasi ditingkat tapak agar hutan-hutan adat bisa kembali menjadi hak milik komunitas adat dengan proses penetapan hutan adat.

“Peran pemuda dalam menjaga dan merawat wilayah adat sangat penting, karena Pemuda adalah pewaris sah dari kebudayaan dalam sebuah wilayah adat”ungkap Thomas. D. Ketua Pengurus Daerah AMAN PUS Kondosapata Wai Sapalelean, Jumat (17/5/2024).

“Saat ini kami juga sedang melakukan advokasi terkait Perda  Kabupaten Mamasa No.10 Tahun 2021 tentang masyarakat adat agar segera di tindaklanjuti sehingga Komisi Masyarakat Adat di Mamasa dapat segera dibentuk selain itu kami juga terus melakukan pemetaan wilayah adat di Komunitas adat yang tersebar di bumi Kondosapata' untuk menjadi acuan dalam penentuan wilayah adat dalam Perda," lanjut, Thomas.

Hal yang sama disampaikan Taufik Rama Wijaya sebagai penanggung jawab kegiatan yang mengutarakan komitmen bersama dalam menjaga hutan adat.

"Sebagai pemuda adat akan terus bangkit, bersatu dan bergerak dalam menjaga wilayah adat kami, termasuk merawat dan melestarikan hutan. Karena tidak ada yang lebih baik dalam menjaga hutan selain masyarakat adat, kami secara turun temurun telah diajarkan untuk hidup selaras antara Tuhan, Manusia dan Alam” Tutup Rama, yang juga  salah satu aktivis pemuda di masyarakat adat.

Editor : Huzair.zainal