POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id -Hanya karena tak mampu menyelesaikan tugas hafalan Alquran, seorang santri di Pondok Pesantren , Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar, Sulawesi Barat dianiaya gurunya, akibat peristiwa ini keluarga Korban tak terima dan melaporkan oknum guru Inisial MS di Mapolres.
Bersama keluarganya, santri Berinisial AD 15 tahun mendatangi Mapolres Polewali Mandar Selasa, (31/10/2023) untuk melaporkan seorang oknum guru yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap korban.
Korban dan keluarga kemudian di arahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres untuk menindak laporan tersebut dan mengambil keterangan korban.
Diketahui penganiayaan itu terjadi saat korban AD dimintai untuk menyerahkan materi hafalan oleh oknum guru MS tersebut, ironisnya korban tidak bisa memenuhi permintaan oknum gurunya tersebut hingga membuat pelaku naik pitam.
Korban kemudian labrak dan dipukul menggunakan hanger jemuran hingga bagian punggung korban memar dan berbekas.
Dari keterangan Korban dihadapan polisi, dimana perlakuan kasar buak hanya kali ini saja dilakukan oleh Oknum MS namun sudah berkali kali, karena sudah tak tahan lagi akhirnya korban kabur dari Ponpes dan melaporkan kejadian itu pada keluarga.
AD 15 tahun ini mengaku, hampir setiap hari mendapatkan perlakuan kasar sejak masuk di ponpes dari tahun 2022 silam.
“Hampir setiap hari saya dipukul, itu karena biasa tidak lancar hafalan, saya masuk pondok 2022,” kata AD saat ditemui Awak media.
Menurutnya, kejadian pemukulan itu juga disaksikan langsung oleh beberapa santri lainnya.
Bahkan AD mengaku pernah menangis hingga memohon pada oknum tenaga pengajar tersebut ini untuk tidak memukul lantaran rasa sakit yang berlebih.
Sementara itu, keluarga AD, Irwan Simuk, mengatakan, korban sudah sering mengalami kekerasan di Pondok Pesantren, sehingga korban memutuskan kabur dari Ponpes tersebut.
“ Senin malam saya jemput korban dirumah Lurah Mapilli, lantaran kabur dari Ponpes, sayangnya saat dijalan ia ditipu sama orang katanya mau diantar pulang kerumah tapi orang itu minta uang 100 dengan alasan beli bensin namun AD ditelantarkan begitu saja,” ujarnya.
Lanjutnya, oknum guru tersebut memukul korban menggunakan hanger yang terbuat dari besi di bagian punggung korban dan kami sudah visum sebelum ke Polres, " tutup Irwan.
Saat ini kasus penganiayaan telah ditangani PPA Polres Polman, dan dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Editor : Huzair.zainal