POLEWALI.MANDAR,iNewsPolman.id —Budaya gotong royong masih terjaga kuat di tengah masyarakat Desa Kaleok, Kecamatan Binuang,Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Hal ini terlihat saat warga secara bersama-sama membersihkan material longsor yang menutup akses jalan penghubung antar desa dan menyebabkan warga sempat terisolir.
Pembersihan dilakukan secara manual oleh warga, termasuk para emak-emak, menggunakan peralatan seadanya seperti sekop dan cangkul. Mereka bahu-membahu menyingkirkan tanah dan bebatuan yang menutup seluruh badan jalan penghubung antara Desa Kaleok dan Desa Batetangnga.
Material longsor diketahui memiliki ketinggian mencapai sekitar 10 meter dengan panjang kurang lebih 30 meter. Kondisi medan yang curam dan rawan longsor susulan membuat proses pembukaan jalan tidak mudah. Meski demikian, semangat kebersamaan warga tidak surut.
Kepala desa setempat Herman menyebutkan, terdapat lima titik longsor yang harus dibersihkan agar akses jalan dapat kembali normal. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses keluar masuk warga menuju desa lain maupun ke ibu kota kabupaten.
“Alat berat tidak bisa masuk ke lokasi karena kondisi medan yang sulit, jalan sempit, serta jarak yang cukup jauh,” ujar Herman.
Setiap musim hujan, jalur menuju Desa Kaleok yang menghubungkan empat dusun lainnya memang kerap mengalami longsor. Dalam kondisi seperti ini, warga secara turun-temurun mengandalkan kekuatan gotong royong sebagai solusi utama dalam menangani persoalan bersama, termasuk saat bencana melanda.
Partisipasi para emak-emak dalam proses pembersihan longsor menjadi cerminan kuatnya kepedulian sosial dan kebersamaan di tengah masyarakat. Nilai-nilai kebudayaan tersebut hingga kini masih terpelihara dan terus diwariskan dalam kehidupan sehari-hari warga Desa Kaleok.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait
