POLEWALI MANDAR, iNewspolman.id — Di tengah derasnya arus modernisasi dan kemajuan teknologi digital, Mahasantri Perguruan Ma’had Aly Lathifiyah Parappe Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, terus menyalakan semangat dakwah dan pendidikan Islam di tengah masyarakat.
Salah satunya melalui kegiatan Seminar Program Kerja Kuliah Khidmah Mahasantri yang digelar di Aula Kantor Desa Bulo, Kecamatan Bulo, pada Senin (27/10/2025).
Acara ini turut dihadiri Kepala Desa Bulo, Buhari, bersama penyuluh agama Kecamatan Bulo, serta tokoh agama dan tokoh adat setempat. Suasana berlangsung khidmat dan penuh keakraban antara para santri dengan masyarakat desa.
Koordinator Mahasantri Perguruan Ma’had Aly Lathifiyah Parappe, Nawir, menjelaskan bahwa perguruan tersebut berdiri sejak tahun 2020 dan saat ini memiliki satu fakultas, yakni Fakultas Fiqh-Zulfiki, dengan jurusan yang sama.
“Sekarang Mahasantri sudah masuk angkatan ke-7, sementara saya sendiri dari angkatan ke-3. Alhamdulillah, wisuda perdana telah berlangsung sejak Agustus tahun lalu,” tutur Nawir.
Ia menambahkan, melalui program khidmah ini, para santri berupaya mengajarkan nilai-nilai Islam secara langsung kepada masyarakat, terutama generasi muda di Desa Bulo.
“Kami bersama teman-teman santriwan dan santriwati mengajarkan tata cara shalat, memandikan jenazah, mengaji, dan berbagai pelajaran keagamaan lainnya. Bukan hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa turut belajar bersama kami,” ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran para santri di tengah masyarakat bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga upaya membentengi umat dari pengaruh ajaran-ajaran yang keliru di dunia maya.
“Di tengah kemajuan digital, kami hadir membawa pembelajaran Islam yang mencerahkan, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh ajaran ambigu di media sosial,” tambah Nawir.
Kepala Desa Bulo, Buhari, menyampaikan apresiasi atas kiprah para mahasantri yang telah memberikan kontribusi positif bagi warganya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Mahasantri Ma’had Aly Lathifiyah Parappe yang telah membimbing masyarakat kami dalam pembelajaran agama Islam. Seiring kemajuan zaman dan dunia digital, anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa memang harus dibentengi dengan ilmu agama dan keimanan yang kuat,” ujar Buhari.
Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan diperluas ke wilayah lain, agar masyarakat semakin sadar pentingnya memperdalam pengetahuan agama sebagai pedoman hidup di era modern.
Kegiatan Kuliah Khidmah Mahasantri ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan Islam tidak hanya berfokus di ruang kuliah, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat.
Dengan semangat dakwah yang inklusif, Ma’had Aly Lathifiyah Parappe berupaya menghadirkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin — membawa kedamaian dan pengetahuan bagi semua lapisan masyarakat.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait
