POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id — Sepasang pengantin di Desa Tapua, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpaksa menaiki rakit bambu untuk menyeberangi sungai menuju lokasi akad nikah. Aksi keduanya viral di media sosial, usai terekam video saat menyeberang menggunakan rakit lantaran jembatan penghubung di desa itu hanyut diterjang banjir bandang.
Dalam video berdurasi lebih dari satu menit yang beredar luas, terlihat mempelai pria Ahmadi dan wanita Mysdalifa mengenakan pakaian adat khas Sulawesi berdiri di atas rakit bambu yang mengapung di sungai berarus deras. Mereka tampak didampingi keluarga dan kerabat yang juga ikut menggunakan rakit demi bisa mencapai rumah mempelai pria.
Jembatan penghubung sepanjang kurang lebih 30 meter yang menjadi akses utama warga setempat, rusak berat dan hanyut tersapu arus deras saat banjir bandang melanda kawasan itu beberapa waktu lalu. Akibatnya, warga Desa Tapua terisolasi dan hanya bisa mengandalkan rakit bambu sebagai sarana transportasi satu-satunya.
Rakit bambu yang digunakan warga saat ini merupakan bantuan darurat yang dibangun oleh TNI. Namun, rakit ini hanya bisa digunakan saat kondisi sungai tenang. Jika arus deras atau debit air meningkat, warga terpaksa menunda aktivitas karena rakit tidak dapat dioperasikan.
Warga pun berharap agar pemerintah daerah, provinsi, hingga pemerintah pusat segera turun tangan untuk membangun kembali jembatan penghubung tersebut. Selain sebagai akses utama menuju kota, jembatan itu juga merupakan jalur vital perekonomian warga, terutama untuk menjual hasil pertanian dan kebutuhan harian lainnya.
“Satu-satunya harapan kami adalah bantuan dari pemerintah. Kalau tidak segera dibangun, warga akan terus terisolasi,” pungkas Kepala Desa.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait