get app
inews
Aa Text
Read Next : Misteri Kebakaran Rumah Kosong di Tinambung: Polisi Dalami Penyebab, Kerugian Capai Puluhan Juta

Pantai Mampie di Ambang Kehancuran: Pemerintah Diminta Bertindak Cepat Tangani Abrasi

Selasa, 21 Januari 2025 | 11:34 WIB
header img
Poto: Kondisi Pantai Mampie, Intrusi air laut yang meresap hingga pemukiman warga telah mengurangi kualitas sumber air bersih dan meyebabkan abrasi.

POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id – Ancaman abrasi pantai yang melanda wilayah Mampie, Desa Galesi, Kecamatan Wonomulyo, semakin memprihatinkan. Setiap tahun, daratan Mampie terus terkikis hingga rata-rata 5 hingga 10 meter.

Kondisi ini menempatkan kehidupan masyarakat pesisir, yang mayoritas bergantung pada sektor perkebunan dan perikanan, dalam situasi darurat. Selasa, (21/1/25)

Intrusi air laut yang meresap hingga pemukiman warga telah mengurangi kualitas sumber air bersih, memaksa mereka untuk membeli air dari luar dengan biaya tinggi.

Di sisi lain, tanaman perkebunan banyak yang mati karena tingginya kadar garam di tanah.

Dampak berantai ini semakin memperburuk perekonomian warga Mampie yang kini terancam masuk dalam lingkaran kemiskinan.

Muh. Yusri, salah satu tokoh pemuda setempat, menuturkan keprihatinannya terhadap kondisi ini.

“Setiap tahun daratan Mampie berkurang 5 hingga 10 meter, bahkan bisa lebih. Wilayah yang sudah memiliki batu gajah sebagai pemecah ombak memang relatif aman, tetapi masih banyak area yang belum mendapatkan perlindungan,” ungkap Yusri.

Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk membangun tanggul pemecah ombak demi menyelamatkan pantai Mampie.

Senada dengan Yusri, anggota DPRD Sulawesi Barat, Irfan Pahri Putra dari Partai Golkar, menegaskan bahwa masalah abrasi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

“Pemerintah tidak boleh tinggal diam! Abrasi yang terus menggerus daratan ini adalah ancaman serius bagi keberlangsungan hidup masyarakat pesisir Mampie,” ujar Irfan.

Irfan menekankan pentingnya percepatan pembangunan tanggul pemecah ombak sebagai solusi mendesak.

“Tanpa tindakan nyata, kita bukan hanya kehilangan daratan, tetapi juga mata pencaharian masyarakat yang sangat bergantung pada hasil laut dan perkebunan. Pemerintah harus segera merancang program mitigasi untuk melindungi Mampie dari kerusakan lebih lanjut,” tambahnya.

Menurut Irfan, intrusi air laut dan abrasi yang semakin parah tidak hanya menjadi ancaman lingkungan, tetapi juga memicu masalah sosial dan ekonomi.


Poto : Penomena Pantai Manpie dari masa kemasa, Setiap tahun daratan Mampie berkurang 5 hingga 10 meter, bahkan bisa lebih

Jika dibiarkan, warga Mampie akan semakin terjebak dalam kemiskinan dan kehilangan masa depan.

“Ini adalah masalah multidimensional yang membutuhkan solusi komprehensif dari pemerintah, termasuk pembangunan infrastruktur perlindungan pantai,” tegasnya.

Warga Mampie berharap pemerintah segera bertindak menyelamatkan wilayah mereka.

Langkah konkret seperti pembangunan tanggul pemecah ombak dinilai sangat penting untuk mencegah abrasi lebih lanjut sekaligus melindungi keberlanjutan pemukiman dan perkebunan.

“Masyarakat sangat berharap ada perhatian serius dari pemerintah agar wilayah kami tidak lenyap akibat abrasi,” ujar Yusri.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat, warga Mampie optimis ancaman abrasi dapat diminimalisir.

Tindakan nyata dan cepat adalah kunci untuk menyelamatkan pantai Mampie serta memberikan harapan baru bagi masyarakat yang telah lama menjadi korban dari kerusakan lingkungan ini.

Aksi Nyata Ditunggu, Harapan untuk Masa Depan Masalah abrasi di Pantai Mampie bukan hanya tanggung jawab warga setempat, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.

Pemerintah dituntut segera merancang langkah mitigasi jangka panjang untuk mengembalikan kelestarian wilayah ini.

Jika tidak segera ditangani, abrasi dapat membawa kehancuran permanen bagi Mampie dan warganya.

Pantai Mampie sedang menunggu aksi nyata. Warga tak lagi butuh janji, tetapi bukti bahwa mereka tidak berjuang sendiri menghadapi ancaman abrasi yang mengancam rumah dan kehidupan mereka.

Editor : Huzair.zainal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut