get app
inews
Aa Text
Read Next : Manjakan Nasabah Dengan Pesta Panen Hadiah Simpedes, BRI Kembali Gelar Undian Hadiah Utama Mobil

Drama Hadiah Motor untuk Nakes Teladan: "Diserahkan" di Panggung, Diambil Kembali di Balik Layar

Senin, 06 Januari 2025 | 19:03 WIB
header img
Momen Poto Bersama teman teman tenaga kesehatan di hadapan hadia motor Motor Yamaha Gear

POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id – Harapan Rusmiati Amiruddin, Bidan Desa Taloba, Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar), untuk menikmati penghargaan atas dedikasinya sebagai tenaga kesehatan (nakes) teladan nasional 2024 berubah menjadi kekecewaan.

Motor Yamaha Gear yang dijanjikan sebagai hadiah belum diterima hingga kini, meski sempat diserahkan secara simbolis dalam perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 pada November 2024.

Rusmiati menuturkan, momen itu awalnya penuh kebanggaan. Di hadapan ratusan nakes dan tamu undangan di RSUD Wonomulyo, Pj Bupati Polman, Muhammad Ilham Borahima, secara langsung menyerahkan kunci motor kepadanya di atas panggung.

Namun, kunci motor tersebut diminta kembali sesaat setelah sesi foto bersama dengan alasan administrasi.

“Mereka bilang tiga hari kemudian motor bisa diambil. Tapi setelah saya tunggu, tidak ada kabar, hingga sekarang motor belum saya terima,” ujar Rusmiati melalui pesan WhatsApp, Senin (6/1/2025).

Ironisnya, motor yang dipamerkan di hadapan publik ternyata diambil kembali oleh pihak dinas dengan alasan anggaran dari Pemkab Polman belum cair.

“Saya merasa malu dan kecewa. Awalnya senang karena itu motor pribadi, ternyata malah motor dinas, itupun hanya simbolis,” ungkapnya.

Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Daerah Polman, I Nengah Tri Sumadana, mengatakan akan menanyakan langsung permasalahan ini kepada Kepala Dinas Kesehatan. “Kami akan memastikan masalah ini selesai secepatnya,” ujarnya singkat.


Pj Bupati Polman, Muhammad Ilham Borahima, secara langsung menyerahkan kunci motor kepada Rusmiati Amiruddin

Namun hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Kesehatan belum memberikan tanggapan lebih lanjut, meskipun telah dihubungi beberapa kali.

Rusmiati, satu-satunya perwakilan Polman yang meraih penghargaan nasional ini, merasa kecewa karena perhatian yang diberikan hanya sebatas simbolis.

“Saya trauma setiap teman-teman bertanya, ‘Mana motormu?’ Rasanya malu sekali. Ini seperti dipermainkan di hadapan publik,” tuturnya.

Meski begitu, ia tetap berbesar hati menjalankan tugasnya sebagai bidan di daerah terpencil. “Saya tetap ikhlas menjalankan tugas saya. Ibu hamil dan balita di desa ini lebih penting bagi saya. Insya Allah, ini menjadi pelajaran,” katanya.

Kasus ini menuai sorotan publik. Banyak pihak mempertanyakan, apakah ini murni keterlambatan teknis atau sekadar simbolisme belaka?

Penghargaan semestinya menjadi bentuk apresiasi nyata atas dedikasi para tenaga kesehatan, bukan sekadar janji tanpa kepastian.

Publik kini menunggu langkah tegas Pemkab Polman untuk menyelesaikan persoalan ini dengan transparan.

Jika dibiarkan berlarut-larut, kepercayaan terhadap komitmen pemerintah dalam mendukung para nakes justru akan memudar.

Editor : Huzair.zainal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut