POLEWALI MANDAR,iNewsPolman.id Tappina – Masyarakat Desa Tappina, Kecamatan Binuang, menghadapi tantangan yang kompleks. Selain akses pendidikan yang terbatas dan minimnya lapangan kerja, warga juga mengeluhkan ketergantungan pada bantuan sosial seperti Bansos, BLT, dan PKH, yang selama ini cenderung salah sasaran. Banyak warga merasa program tersebut tidak memberikan solusi jangka panjang, sementara mereka membutuhkan kesempatan kerja yang nyata dan pembangunan yang berkelanjutan untuk mengangkat taraf hidup mereka.
Isu-isu ini menjadi pusat perhatian dalam kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Polewali Mandar, KH Syibli dan Zainal Abidin. Pasangan dengan tagline PASTi (Program Sampah Tukar Duit) ini menawarkan solusi konkret yang diharapkan mampu menjawab keresahan masyarakat Tappina.
Orasi: Pendidikan Gratis untuk Semua
Dalam orasinya, KH Syibli menegaskan pentingnya pendidikan sebagai langkah pertama untuk memutus rantai kemiskinan. Ia berkomitmen untuk menggratiskan biaya pendidikan di semua jenjang, mulai dari SD, SMP, hingga SMA dan SMK.
“Tidak boleh ada lagi anak-anak Polman yang putus sekolah karena biaya. Pemerintah ke depan harus hadir untuk menjamin pendidikan gratis, agar semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ujar KH Syibli.
Selain itu, ia menjelaskan program Satu Rumah Tangga, Satu Sarjana, yang memastikan setiap keluarga, terutama keluarga kurang mampu, memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi. “Pendidikan adalah solusi jangka panjang untuk meningkatkan taraf hidup. Program ini akan membantu keluarga lepas dari ketergantungan pada bantuan sosial,” tambahnya.
Quick Response Kesehatan dan Pembangunan Lapangan Kerja
KH Syibli juga memaparkan program-program unggulan lainnya untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat. Ia memperkenalkan rencana pembangunan Mall Miss You Sandeq’U sebagai pusat ekonomi berbasis maritim dan Kawasan Industri Kakao (KAWAIKA), yang dirancang untuk mengolah kakao Polman menjadi produk berkualitas ekspor.
“KAWAIKA dan Mall Sandeq’U akan membuka ribuan lapangan kerja baru, sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada bantuan sosial. Pemerintah ke depan harus memberdayakan, bukan hanya memberi,” tegas Syibli.
Ia juga menyoroti pentingnya layanan kesehatan yang cepat dan tanggap melalui program Quick Response Kesehatan. “Kami akan menyediakan Call Center Kesehatan 24/7 yang siap melayani warga kapan saja. Kesehatan harus menjadi prioritas utama pemerintah,” ujar Syibli.
Konflik Sampah dan Aspirasi Pemuda
Selain masalah pendidikan dan lapangan kerja, isu sampah juga menjadi sorotan dalam kampanye ini. Akbar (23), seorang pemuda setempat, mengungkapkan keresahannya terhadap kondisi lingkungan yang semakin tercemar.
“Masalah sampah di Polman ini sangat mengganggu. Kami membutuhkan solusi nyata agar lingkungan menjadi lebih bersih dan nyaman,” ujar Akbar.
KH Syibli merespons dengan menjelaskan program PASTi, yang mengubah sampah menjadi peluang ekonomi. “Kami tidak hanya akan membersihkan Polman dari sampah, tetapi juga mengubahnya menjadi sumber pendapatan melalui fasilitas pengolahan sampah di setiap desa. Program ini akan menciptakan lingkungan yang bersih sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelas Syibli.
Kehadiran Legislator PKB Menambah Kekuatan Dukungan
Kampanye ini juga dihadiri oleh seluruh legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menunjukkan dukungan penuh kepada pasangan Syibli-Zainal. Hadir Wakil Ketua DPRD Kabupaten Polman Amiruddin, serta empat legislator DPRD Fraksi PKB lainnya: Sahabuddin sebagai tuan rumah, H. Nurdin Tahir, Zainal Abidin, dan H. Ibrahim.
Dukungan juga datang dari Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat Hj. Jumiati Mahmud. Kehadiran mereka mempertegas sinergi antara eksekutif dan legislatif untuk menghadirkan perubahan nyata di Polewali Mandar.
Dukungan Warga Tappina
Kampanye ini ditutup dengan doa bersama dan deklarasi dukungan warga Tappina. Warga berharap pasangan Syibli-Zainal mampu memenangkan Pilkada Polman pada 27 November 2024, sehingga visi besar mereka untuk mengatasi ketergantungan pada bantuan sosial, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup dapat segera terwujud.
Editor : Huzair.zainal