POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id Senin sore, Desa Buku, Kecamatan Mapilli, menjadi pusat perhatian dengan diadakannya acara “Ngopi di Buku” (Ngobrol Politik di Desa Buku - Mapilli). Pertemuan ini mempertemukan warga setempat dengan pasangan calon bupati dan wakil bupati Polewali Mandar, KH Syibli dan Zainal Abidin (yang dikenal sebagai pasangan “PASTi”), dalam rangka berdialog langsung dan berbagi wawasan.
KH Syibli membuka dialog dengan menyoroti pemahaman politik yang sering kali salah diartikan di Polewali Mandar. Ia menyampaikan bahwa politik sejati adalah amanah untuk melayani masyarakat, bukan sekadar ajang untuk manipulasi atau tipu daya. “Politik adalah cara untuk menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” ungkap KH Syibli.
KH Syibli juga mengingatkan warga tentang program unggulannya, yakni “Satu Sarjana, Satu Rumah.” Ia menargetkan agar setiap rumah di Polewali Mandar memiliki setidaknya satu orang sarjana. Sebagai pemilik Universitas Al Asy’ariah Mandar (Unasman), Syibli berkomitmen menyediakan akses pendidikan tinggi yang lebih mudah bagi seluruh masyarakat, terutama di wilayah pesisir dan pelosok.
Tokoh masyarakat Desa Buku, Sayyid Zaki Al Mahdali, juga turut hadir dan menyampaikan pesan kepada warga. Sayyid Zaki mengingatkan bahwa politik bukan sekadar urusan dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat. Ia mengkritik sikap sejumlah pejabat di Indonesia yang kerap tak gentar dalam melakukan kesalahan, sehingga berdampak pada kurangnya perubahan di Desa Buku. “Pemilu demi pemilu kita lewati, namun keadaan desa kita masih belum banyak berubah. Inilah saatnya memilih pemimpin yang memikirkan masa depan dunia dan akhirat,” kata Sayyid Zaki.
Menutup silaturahmi ini, KH Syibli mempertegas komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir melalui program Mall Sandeq’U, yang akan menjadi pusat kegiatan ekonomi bagi para nelayan Polewali Mandar. Mall Sandeq’U akan memiliki tiga lantai, masing-masing dengan fungsi yang saling melengkapi:
• Lantai Pertama akan menjadi tempat pelelangan ikan, memudahkan para nelayan menjual hasil tangkapan langsung kepada pembeli dengan harga yang lebih kompetitif.
• Lantai Kedua akan difungsikan sebagai area toko yang menyediakan kebutuhan nelayan, mulai dari perlengkapan seperti jaring dan peralatan kapal, hingga bahan bakar khusus nelayan. Selain itu, lantai ini juga akan memiliki Bank Nelayan yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan finansial nelayan, seperti layanan simpan pinjam dan pembiayaan usaha.
• Lantai Ketiga akan dibuka sebagai restoran yang menyajikan hidangan laut khas Polewali Mandar, untuk menarik wisatawan sekaligus memperkenalkan kuliner lokal ke tingkat yang lebih luas.
KH Syibli menutup acara ini dengan penuh semangat. “Mall Sandeq’U ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan ekonomi lokal. Dengan adanya mall ini, kita harap nelayan di Polman semakin maju dan sejahtera, serta mampu menjadikan Polewali Mandar sebagai kabupaten yang diakui, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah internasional,” pungkasnya.
Editor : Huzair.zainal