get app
inews
Aa Read Next : Warga Mamasa Kesulitan Air Bersih, Pemda Lambat Lakukan Pembenahan

97 Hektare Sawah di Mamasa Rusak Direndam Banjir di Tengah Kenaikan Harga Beras

Sabtu, 16 Maret 2024 | 01:57 WIB
header img
Puluhan Hektare Sawah Rusak Diterjang Banjir di Kecamata Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

MAMASA, iNews.id - Lahan persawahan seluas 97 hektar di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat terendam banjir di tengah kenaikan harga beras selama dua bulan pertama 2024. 

Curah hujan tinggi di Kecamatan Nosu, Mamasa selama sepekan terakhir mengakibatkan terjadinya tanah longsor dan meluapnya Sungai Siwi pada Kamis (7/3) lalu. Beberapa fasilitas umum rusak, seperti jalan, jembatan, rumah ibadah, gedung sekolah dan serta puluhan hektare sawah warga tergenang air. 

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa mencatat ada 5 desa dan satu kelurahan yang terdampak yakni Desa

Minanga, Minanga Timur, Batupapan, Siwi, dan Kelurahan Nosu. Areal persawahan yang rusak dan tergenang banjir luapan sungai sebanyak 97 Hektar atau 75% dari luas areal di lima desa tersebut.

Jumlah keseluruhan masyarakat yang terdampak sebanyak 465 KK atau 2.081 jiwa dengan total keseluruhan taksiran kerugian yang dialami warga sebesar lima miliar rupiah, sementara kerugian yang ditaksir dari rusaknya beberapa fasilitas umum juga mencapai lima miliar rupiah.  

Kejadian berpotensi menurunkan hasil panen warga khusunya tanaman padi di wilayah terdampak banjir, sementara saat ini warga sangat kesulitan akibat kenaikan harga beras yang terjadi dihampir semua daerah di Indonesia.

Akibat banjir tersebut, padi yang baru saja berumur beberapa bulan rusak. “Sebagian besar terbawah arus banjir. Kami sudah pastikan gagal panen belum lagi sejumlah sawa rusak,” kata salah seorang petani, Ramba Kila, 45 tahun. Seluruh tanaman padi rusak karena banjir.

"Untuk mengatasi agar kejadian ini tidak terjadi lagi, maka harapan warga masyarakat Kecamatan Nosu dan pemerintah setempat mengusulkan agar segera dilakukan pembangunan normalisasi talud sungai sepanjang 15 km. Dalam rangka perbaikan sawah dan kebun akibat banjir dan tanah

longsor, masyarakat saat ini membutuhkan alat pertanian seperti handtraktor dan kultivator untuk membuka kembali kebun dan sawah mereka,"ungkap Yuliana, Camat Nosu dalam surat laporan kejadian bencana Banjir dan Longsor yang melanda Kecamatan Nosu.

Editor : Huzair.zainal

Follow Berita iNews Polman di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut