Berdasarkan keterangan teman sekolah korban, yang berhasil dikorek oleh pihak Reskrim Polres Mamasa, korban disebut takut kena marah orang tua lantaran handphone ( HP ) yang baru saja diperbaiki rusak kembali.
Sementara korban yang satunya juga merasa bersalah karena HP rusak disebabkan kesalahan nya.
“Ini berdasarkan keterangan teman sekolah ,dimana korban takut kena marah orang tua akibat HP yang baru diperbaiki rusak kembali."
Meskipun demikian kata Andreas, pihak Reskrim Polresta Mamasa tetap akan melakukan penyelidikan karena sampai saat ini belum ada keterangan keluarga yang berhasil dikorek soal dugaan penyebab kematian Kedua korban.
“Sepertinya kedua korban kena marah tapi keluarga tidak ada yang memberikan keterangan itu, namun Polisi tetap lakukan penyelidikan. Dan korban telah diambil keluarganya untuk dimakamkan, “ jelasnya.
Seperti dikabarkan, dua perempuan yang masih dibawah umur ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali di salah satu kebun milik warga Dusun Buka Desa Kalama Kecamatan Tabang Kabupaten Mamasa, Selasa 6 September 2022 sekitar pukul 22.00 Waktu setempat.
Diketahui korban yang tewas itu berinisial ( D) umur 11 tahun masih pelajar SMP kelas 1 warga Desa Kalama dan ( A ) umur 14 tahun juga pelajar SMP kelas 3, warga Desa Kalama. Kedua korban masih ada hubungan keluarga. (*)
Editor : Huzair.zainal