POLEWALI MANDAR, iNewspolman.id — Menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB Sulawesi Barat di Mamuju awal Desember 2025, peta dukungan mulai terang. Dari Polewali Mandar, suara paling lantang datang dari Ketua DPC PKB, H. Amiruddin, yang tanpa ragu memantapkan pilihan politiknya: tetap mengusung Annangguru KH. Muhammad Syibli Sahabuddin sebagai Ketua DPW PKB Sulbar.
Pernyataan tegas itu disampaikan Amiruddin saat rehat makan siang pada Pendidikan Kader Loyalis PKB di Taman Kebangsaan DPC PKB Polman, Matakali, Minggu (23/11), disaksikan para pengurus dan kader. Ia menyebut dukungan tersebut bukan keputusan personal, melainkan mandat kolektif seluruh struktur PKB Polman.
Bagi Amiruddin, Syibli adalah figur religius, nasionalis, visioner, dan berkarisma—pemimpin yang mampu menjaga marwah politik ulama, kultur santri, serta identitas kultural PKB di Sulawesi Barat.
“PKB harus tetap dipimpin sosok yang merawat akar sejarah, namun siap menjemput masa depan. Annangguru Syibli jawabannya,” tegasnya.
Ia menegaskan, PKB membutuhkan nakhoda yang menghadirkan politik penuh keberkahan, kedamaian, dan kebermanfaatan—politik yang membumi, inklusif, dan berpihak pada rakyat tanpa sekat sosial maupun budaya. Soliditas, katanya, bukan slogan, tetapi energi menjaga arah perjuangan partai.
Pendidikan Kader Loyalis PKB Polman menjadi ruang memperkuat ideologi, konsolidasi, dan karakter kader agar siap menghadapi dinamika politik Sulbar. Para peserta didorong tampil loyal, militan, dan dipercaya publik melalui kerja nyata.
Dalam menghadapi dinamika politik menuju 2029, Amiruddin mengingatkan bahwa PKB tidak boleh kehilangan jati dirinya sebagai partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama—partai rahmatan lil ‘alamin yang menebar kemaslahatan, persatuan, dan keberpihakan pada rakyat kecil.
Di bawah kepemimpinan Annangguru KH. Muhammad Syibli Sahabuddin, ia yakin PKB Sulawesi Barat mampu melangkah lebih solid, lebih dewasa, dan lebih visioner. Karena bagi Amiruddin, kader PKB bukan hanya peserta kontestasi politik, tetapi penjaga nilai, pejuang moral, dan pelanjut tradisi ulama.
Tantangan boleh besar, tetapi dengan keyakinan, militansi, persaudaraan, dan kerja nyata, PKB akan menjadi arus utama perubahan—bukan sekadar saksi sejarah, melainkan penentu arah masa depan.
Kini, publik menunggu bagaimana Muswil PKB Desember mendatang akan bergerak—dan ke arah siapa gelombang dukungan itu akan bermuara.
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait
