Geger RSUD Andi Depu: Pasien Diduga Dikeluarkan Paksa hingga Meninggal, Massa Tuntut Direktur Mundur

Basribas
Sambil membacakan puisi duka atas meninggalnya Mina, para demonstran juga meneriakkan, "RSUD Pembunuh!" di depan rumah sakit.

POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id – Polemik besar mengguncang RSUD Hj. Andi Depu Polewali Mandar setelah seorang pasien bernama Mina (40), warga Desa Batangguru, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, dikabarkan dipulangkan dalam kondisi lemah dengan alat medis masih terpasang.

Tragisnya, hanya beberapa jam setelah dikeluarkan dari rumah sakit, Mina menghembuskan napas terakhir, pada rabu 23 april 2025.

Menanggapi peristiwa memilukan ini, Aliansi Pemuda Bergerak menggelar aksi demonstrasi pada Senin (28/4/2025), menuntut pertanggungjawaban pihak rumah sakit.

Dalam aksi yang digelar di dua titik strategis, yakni Jalan Poros Polewali-Pekkabata dan halaman RSUD Hj. Andi Depu, massa menuntut mundurnya Direktur RSUD, dr. Andi Anita, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kemanusiaan.

"Kami menuntut transparansi penuh dari RSUD Hj. Andi Depu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kami juga meminta Bupati Polewali Mandar segera melakukan evaluasi total terhadap manajemen rumah sakit," tegas Erwin, Koordinator Lapangan (Korlap), saat berorasi di depan para wartawan.

Dalam aksi yang dipimpin Jenderal Lapangan, Lasuardi, massa dengan lantang menuding rumah sakit telah melakukan kelalaian fatal hingga menyebabkan hilangnya nyawa pasien.

Mereka membawa selebaran bergambar Direktur RSUD bertuliskan, "HATI-HATI!!! Diusir dari Rumah Sakit, Apalagi Kalau Miskin!!! BPJS Bukan Alasan Pengusiran Pasien!!!"

Sambil membacakan puisi duka atas meninggalnya Mina, para demonstran juga meneriakkan, "RSUD Pembunuh!" di depan gerbang rumah sakit.

Emosi massa memuncak saat tak satupun perwakilan rumah sakit berani menemui mereka hingga berita ini diterbitkan.

Aparat keamanan dari Polres Polman tampak siaga penuh di lokasi aksi untuk menjaga ketertiban dan mengurai kemacetan yang sempat terjadi akibat demonstrasi.

Menurut konfirmasi dari keluarga korban yang didatangi langsung oleh Aliansi Pemuda Bergerak, Mina dipulangkan dalam keadaan kritis, tanpa adanya edukasi atau rekomendasi medis yang memadai.

Kondisi ini menimbulkan kemarahan publik, khususnya di kalangan masyarakat kecil yang merasa pelayanan kesehatan semakin jauh dari rasa kemanusiaan.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak RSUD Hj. Andi Depu Polewali Mandar terkait tuntutan massa.

Apa Tuntutan Demonstran?

  • Transparansi penuh pelayanan RSUD Hj. Andi Depu.
  • Evaluasi menyeluruh oleh Bupati Polewali Mandar terhadap rumah sakit.
  • Pengunduran diri Direktur RSUD Hj. Andi Depu, dr. Andi Anita.

Tragedi ini membuka luka lama terkait persoalan diskriminasi layanan kesehatan terhadap pasien BPJS dan masyarakat tidak mampu.

Kasus Mina bisa menjadi pemicu reformasi besar-besaran di tubuh pelayanan kesehatan Polewali Mandar.

Menurut informasi dari Aliansi Pemuda Bergerak, jika tuntutan tidak ditindaklanjuti, mereka akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa lebih besar dalam waktu dekat.

Editor : Huzair.zainal

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network