POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id – Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Polewali Mandar turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa damai, Kamis (12/12/2024).
Dua titik strategis, yakni Kantor Pemda Polman dan Kantor DPRD Kabupaten Polman, menjadi panggung aspirasi yang menyuarakan berbagai isu sosial dan kebijakan publik yang dinilai membutuhkan perhatian lebih serius dari pemerintah daerah.
Dalam aksi ini, mahasiswa menuntut pemerintah daerah untuk lebih responsif terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat, mulai dari pelayanan publik hingga kebijakan ekonomi.
Dengan semangat juang dan yel-yel, para peserta aksi memadati lokasi sambil menyampaikan orasi yang menggema.
Kapolres Polewali Mandar, AKBP Anjar Purwoko, melalui Kabag Ops Polres Polman Kompol Najamuddin, memimpin langsung jalannya pengamanan bersama Kasat Samapta Polres Polman, Iptu Taufik Murawanto. Aparat kepolisian mengedepankan pendekatan humanis selama aksi berlangsung.
"Kami memberikan ruang penuh kepada masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk menyampaikan pendapat. Pengamanan dilakukan agar aksi tetap berjalan tertib dan damai tanpa mengganggu ketertiban umum," ujar Kompol Najamuddin.
Salah satu peserta aksi, Zulfikar, mengapresiasi pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian
Pendekatan dialogis menjadi kunci keberhasilan pengamanan ini. Kasat Samapta Polres Polman, Iptu Taufik Murawanto, menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan peserta aksi untuk menjaga suasana tetap kondusif.
"Kami ingin memastikan rasa aman tanpa mengabaikan hak demokrasi masyarakat. Koordinasi yang baik selalu menjadi prioritas," tambahnya.
Aksi yang berlangsung hampir dua jam ini berjalan tanpa insiden, mencerminkan kedewasaan berdemokrasi di Kabupaten Polman.
Para peserta aksi, dengan tertib, menyampaikan aspirasi mereka sebelum membubarkan diri secara damai.
Keberhasilan aksi damai ini menjadi contoh nyata bahwa perbedaan pendapat dapat disampaikan tanpa gesekan.
Polres Polman berharap sinergi positif antara aparat dan masyarakat dapat terus dipertahankan dalam setiap momentum demokrasi mendatang.
Dua titik strategis, yakni Kantor Pemda dan Kantor DPRD Kabupaten Polman, menjadi panggung aspirasi menyuarakan berbagai isu sosial oleh PMII Cabang Polman
Salah satu peserta aksi, Zulfikar, mengapresiasi pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian.
"Kami merasa dilindungi, bukan dihalangi. Ini menunjukkan bagaimana komunikasi yang baik bisa menciptakan aksi yang damai," ujarnya.
Dengan pengelolaan yang profesional, aksi unjuk rasa ini tak hanya menjadi wadah penyampaian aspirasi, tetapi juga potret keberhasilan koordinasi antara mahasiswa, aparat, dan pihak terkait. Demokrasi yang sehat kini kembali terpancar dari Polewali Mandar.
"Suara rakyat adalah denyut nadi demokrasi, dan aksi damai ini adalah bukti bahwa aspirasi dan ketertiban dapat berjalan beriringan."
Editor : Huzair.zainal
Artikel Terkait