Viral Emak-Emak di Mamasa Evakuasi Truk Terjebak Jalan Rusak

MAMASA, iNews.id - Sejumlah emak-emak terpaksa turun tangan mengevakuasi sebuah truk di Kabupaten Mamasa,  Sulawesi Barat, truk tersebut tidak dapat melanjutkan perjalanan karena terjebak lumpur di jalan rusak. Aksi emak-emak itu terekam kamera hingga viral di media sosial.

Rekaman video amatir memperlihatkan aksi sejumlah emak-emak saat berupaya mengevakuasi sebuah truk 
berbekal tali tambang di Jalan Poros Kecamatan Pana', Kabupaten Mamasa.

Baca Juga

Harmonisasi Elit Mamasa Retak, Pimpinan DPRD Tiba Tiba Geram Soal Kinerja PJ Bupati Mamasa

Dalam video viral tersebut terlihat  para emak-emak ini turun tangan membantu para pria untuk menarik truk yang tidak dapat melanjutkan perjalanan karena terjebak lumpur di jalan rusak parah.

Sejak beberapa pekan terakhir
 kondisi jalan tempat truk terjebak berubah layaknya sawah hingga mengganggu aktivitas warga akibat diguyur hujan deras. 

"Tak jarang jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan karena tertutup longsor apalagi saat ini musim hujan. Jalan Poros Nosu - Pana' memang sudah bertahun-tahun rusak parah, tak ada perhatian dari pemerintah," ungkap Risal Landolalan, salah warga yang ikut membagikan video tersebut, Sabtu (18/5/2023).

Baca Juga

Polsek Aralle Kawal Semaraknya Takbiran Idul Adha di Desa Panetean

 Sementara Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mamasa  Andarias yang diwawancara wartawan beberapa hari lalu  menyebut penanganan jalan yang rusak parah itu merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, meski begitu  ia menyebut pemerintah kabupaten mamasa tetap berupaya membenahi kondisi jalan untuk memudahkan aktivitas warga setempat.

"Walaupun bagaiman karena ada beberapa masyarakat kita beberapa desa di sana, mau tidak mau wajib dibersihkan ini menyangkut nyawa mereka yang melewati akses jalan tersebut," tuturnya.

Sudah bertahun-tahun jalan penghubung Kecamatan Nosu - Pana' tak henti dikeluhkan warga lantaran kondisinya semaki rusak parah dan tak kunjung mendapatkan perhatian pemerintah.

Editor : Huzair.zainal