get app
inews
Aa
Read Next : Laka Maut Bus Barlindo Vs Truk 4 Oang Tewas dan 5 Korban Luka

Memprihatinkan, Satu Keluarga Keterbelakangan Mental Hidup Bersama Belasan Ekor Ayam

Rabu, 01 Februari 2023 | 11:55 WIB
header img
Satu keluarga alami keterbelakangan mental hidup memperihatinkan, Polewali Mandar.Foto : iNewsPolman id

POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id - Miris dimana satu kelurga yang terdiri dari ayah, ibu dan satu anak di Desa Sugiwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sangat memprihatinkan.

Tak hanya alami gangguan keterbelakangan mental namun juga sehari-harinya mereka hidup dan tidur bersama belasan ekor ayam peliharaan.

Satu keluarga ini terdiri dari ayah bernama Musdi (48), Kamsri (54) yang tak lain istri , dan Putra (12) yang sudah belasan tahun hidup dalam kondisi serba kekurangan.

Warga yang juga alami keterbelakangan mental ini hidup dalam rumah reyot berukuran 4x7 meter dengan kondisi tidak layak huni.

Kehidupan Musdi dan keluarganya ini cukup miris lantaran tinggal dan tidur bersama belasan ekor ayam,bahkan kotoran ayam ini berserakan di dalam rumah yang menimbulkan bau busuk di dalam rumah.

Rumah yang ditempati belasan tahun ini juga hanya beralaskan tanah dan terdapat satu tempat tidur serta balai bambu yang dijadikan tempat bersantai setiap harinya, sementara untuk lampu penerangan di bantu oleh warga sekitar dengan menyambungkan listrik kerumahnya.

Diketahui kebutuhan sehari-hari, keluarga tersebut  hanya mengandalkan bantuan tetangga sekitarnya, serta pemerintah setempat.

Musdi yang juga kepala rumah tangga sudah beberapa tahun kesulitan berjalan lantaran kakinya menderita luka bakar, sementara Kamsri yang juga istri musdi bekerja sebagai penjual sapu lidi keliling dari kampung ke kampung.

Anaknya, bernama Putra juga alami tuna wicara sejak lahir dan hanya bisa berdiam diri di rumah menemani sang ayah ketika ibunya pergi kepasar.

Salah satu warga, Deswarso, mengaku sangat prihatin dengan kehidupan Musdi karena keterbelakangan mental sehingga membuat kondisi rumah menjadi tidak terurus.

"Sudah belasan tahun tinggal disini, mereka tinggal bertiga, sebenarnya mereka punya anak lagi namun karena kondisinya memperihatinkan sehingga dirawat sama keluarganya.

Lanjutnya" Kondisi rumahnya juga sangat memprihatinkan karena mereka pelihara ayam dan kotorannya tidak dibersihkan," kata Deswarso.

Memurutnya, warga sekitar telah menasehati keluarga tersebut untuk tidak memelihara ayamnya di dalam rumah namun tidak dihiraukan.

"Kita sudah sering nasehati agar ayamnya disimpan diluar rumah saja, namun dia menolak, alasannya takut hilang," jelasnya.

Satu keluarga yang tinggal di tengah pemukiman padat penduduk ini untuk kehidupan sehari harinya ia hanya mengandalkan belaskasihan dari warga sekitar dan bantuan dari Pemerintah Desa

"Selain bantuan dari desa dan warga sekitar, ada juga komonitas sosial hingga mahasiswa yang datang membantu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala dusun Nganjuk, Rustam mengatakan sejak 2016 keluarga itu mendapat Bantuan Pangan Non Tunai atau (BPNT) Penerima Keluarga Harapan (PKH).

Namun sejak pandemi Covid-19, hingga saat ini, namanya hilang dari daftar penerima bantuan.

"Ini kelurga bukan orang dalam gangguan jiwa, karena dia tau ji pergi ke pasar, hanya mungkin gangguan mental," ujarnya.

Editor : Huzair.zainal

Follow Berita iNews Polman di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut